Bagi orang kebanyakan, yang namanya game selalu aja dicap negatif. Entah yang katanya sebagai penyebab kekerasan, pembuang waktu, sampai-sampai penyebab tewasnya seseorang. Mau tahu apa saja yang bisa dipelajari dari RPG?
BAHASA ASING
RPG berbahasa Indonesia kayaknya masih bisa dihitung pake jari. Sebagian besar RPG yang rilis memang kebanyakan berbahasa asing. Untungnya sejauh ini sebagian besar berbahasa Inggris atau berbahasa Jepang. Sebagian besar RPG memang berbahasa Jepang dan biasanya game berbahasa Jepang selalu terbit lebih awal dibandingkan yang berbahasa Inggris. Berbahagialah bagi mereka yang bisa berbahasa Jepang, minimal hiragana, katana dan kanji dasar, sehingga mereka bisa mengerti dan memainkan game Jepang. Tentu saja ada kasus-kasus tertentu dimana kamu jarang perlu mengerti bahasa Jepang untuk bisa memainkan game Jepang, misalnya untuk game fighting dimana yang kamu perlu lakukan adalah tekan tombol sesuai jurus. Tapi dalam bermain RPG, bagi yang tidak mengerti bahasa Jepang pasti akan mengalami kesulitan. Item mana yang bisa digunakan untuk menyembuhkan diri atau item mana yang digunakan untuk menyerang. Memang sih kamu bisa trial and error, tapi bagaimana kalau item yang kamu gunakan termasuk item langka dan secara tidak sengaja melakukan save ulang sehingga kamu bisa mengucapkan selamat tinggal untuk item langka tersebut? Jangan salah, kejadian ini pernah terjadi pada salah satu teman kontributor. Bermain game bisa membantu kamu belajar bahasa asing, apalagi jika game tersebut memiliki suara. Untuk bahasa Jepang, kata-kata yang paling sering keluar biasanya adalah kibou (harapan), nakama (sahabat dalam perjuangan), kazoku (keluarga), ai (cinta), ikiru (hidup, tapi tergantung kanjinya) dan masih banyak lagi kata-kata yang bisa dipelajari. Tapi dalam semua RPG, bahasa Jepang dasar yang harus kamu pelajari adalah hi (api), mizu (air), kaze (angin), tsuchi (tanah), hikari (cahaya) dan yami (kegelapan). Tahu kan maksudnya? Yup, semuanya merupakan elemen yang selalu ada di setiap RPG. Kadang ditulis dengan kanji, kadang juga dengan katakana. Bingung dengan bahasa Inggris? Bahasa Inggris merupakan bahasa wajib di semua game dengan genre apa pun juga, jadi kayaknya mustahil banget kamu bisa nggak ngerti bahasa Inggris kalau bermain. RPG (dan genre lain) bisa membantu kamu menambah kosa kata baru plus melatih pemahaman kata-kata baru. Kamu juga bisa tahu kalau tiap kata bahasa Inggris memiliki arti berbeda, tergantung pada kalimat yang ada. Hitung-hitung latihan untuk pelajaran bahasa Inggris. Kalau kamu teliti, kamu juga bisa menyadari bahwa di beberapa judul game, ada terjemahan bahasa Inggris yang aneh atau salah. Latihan mendengar dan membaca bahasa Inggris lewat RPG banyak manfaatnya loh. Apakah harus dengan RPG? Tentu saja tidak, karena semua game sebagian besar berbahasa Inggris. Tapi kebetulan saja RPG memiliki durasi waktu yang lebih lama dalam bermain plus banyak pembicaraan panjang lebar yang otomatis banyak percakapan dalam bahasa Inggris yang bisa kamu baca dan dengarkan. Porsinya jauh lebih banyak di RPG darimana game genre lain. Apalagi jika game yang kamu mainkan memiliki key item yang berupa laporan dimana kamu harus membaca semuanya, tambah lagi deh pelajaran bahasa Inggris kamu.
FALSAFAH H
IDUP
Ada berapa banyak falsah hidup yang kamu tahu? Falsafah hidup yang paling sering terdengar adalah Waktu adalah Uang (Time is money). Tapi dalam RPG, yang namanya waktu jarang banget memberikan efek. Kalaupun ada soal waktu, biasanya menyangkut soal kabur dari suatu tempat tertentu atau melakukan suatu pekerjaan yang kemudian dibatasi dengan waktu. Kalau kamu melewati waktu, berarti game over. Kalau di dunia nyata, istilah kayak gini namanya deadline.
RPG sebetulnya menyimpan banyak falsafah hidup yang bisa dipelajari. Memang sebagian besar dari RPG terlalu muluk dan mungkin tidak bisa diterapkan ke dunia nyata, tapi kita bisa mengambil beberapa diantaranya.
Sebagai contoh, pandangan dari kelompok Dwarf di Suikoden V saat Freyjadoul datang ke desa mereka. Anak buah Godwin telah membunuh beberapa dwarf dan para dwarf yang marah nyaris menyerang kelompok Freyjadoul. Namun ketika dijelaskan bukan mereka, para dwarf itu langsung bubar jalan dan bersikap seperti biasa lagi. Alasannya? Menurut mereka, dwarf itu ada yang jahat dan ada yang baik, berarti manusia juga sama. Jadi untuk apa memukul rata semuanya hanya karena kelakuan beberapa orang saja? Suatu pelajaran mendasar tentang diskriminasi. Lagipula perubahan secara keseluruhan harus dimulai dari satu orang kan?
Apa yang paling berharga dalam hidup kamu? Kalau dalam dunia RPG, biasanya keluarga atau sahabat terdekat (yang buntutnya jadi pasangan hidup kalau perempuan). Entah mengapa sebagian besar karakter utama dalam RPG di tahun-tahun awal selalu digambarkan polos dan memegang nilai keadilan. Tapi lama kelamaan muncul juga karakter-karakter unik yang memegang falsafah hidup yang ‘unik’. Mulai dari yang memikirkan hadiah akhir (Yuffie Kisaragi – FFVII), sekedar mengikuti ke mana arah angin bertiup (Shadow – FFVI) sampai karakter yang terkadang falsafah hidupnya bisa berubah-rubah tergantung kondisi perempuan yang ada disekitarnya (Zelos – Tales of Symphonia).
RPG juga terkadang mengajarkan bahwa kehidupan itu nggak selalu hitam dan putih, terkadang ada juga yang namanya area abu-abu. Alasan yang ada di area abu-abu ini biasanya sih ada saat terjadi perang di dunia RPG. Tapi kalau mau contoh jelas, bisa dilihat di Wild Arms IV dimana beberapa karakter musuh ternyata nggak 100% jahat dan bahkan di Wild Arms IV ada pertanyaan yang membuat kita semua berpikir,”Apa sih sebetulnya yang dimaksud dengan dewasa? Apakah benar dengan bertambahnya umur akan membuat kita lebih dewasa?” Pertanyaan yang sederhana tapi membuat kita bertanya-tanya kan?
ASAH OTAK
“Chant the name of a clan that has been subverted by the demons.” Apa kamu ingat puzzle satu ini? Puzzle di atas diambil dari Onimusha. Bagaimana kalau “For the happiness of today, praise the name of the Sea Guardian.” Kalau sudah membicarakan soal Guardian, biasanya yang kepikiran pasti serial Wild Arms. Yup, pertanyaan kedua muncul di Wild Arms pertama atau Wild Arms Alter Code F. Jawabannya, pasti udah tahu kan? Lucadia.
RPG emang nggak pernah bisa lepas dari yang namanya puzzle. Segala macam pertanyaan yang harus dijawab supaya kamu bisa mendapatkan apa yang kamu mau atau setumpuk ‘kerjaan’ yang harus diselesaikan supaya kamu bisa lewat. Bagaimana cara kamu menyelesaikan semua puzzle ini? Yah, kamu harus putar otak sedikit dan kadang buka-buka kamus untuk memecahkan puzzle yang ada. Untuk memecahkan puzzle juga banyak variasinya.
Tarik barang ini, baca laporan yang ditemukan, bicara dengan orang tertentu atau pergilah ke suatu tertentu untuk memecahkan suatu puzzle kayaknya udah cukup kenyang dilakukan di dalam RPG. Bolak balik ke sana ke mari sampai capek sendiri juga pasti dirasakan oleh para penggemar RPG. Tapi harus diakui kalau semuanya itu sangat membantu mengasah otak para gamer. Apalagi jika kamu memainkan game yang berhubungan dengan sejarah, sambil menyelam minum air deh, sambil main nambah pengetahuan. Tambah pengetahuan soal sejarah, soal mitologi dan berbagai hal lainnya. Lumayan kan buat nambah wawasanmu?
Selain itu kamu juga bisa melatih gerak refleksmu plus mengasah kemampuan matematikamu. Apalagi kalau ada puzzle yang menuntutmu untuk melakukan hitungan-hitungan di luar kepala (seperti di Shadow Hearts II, misalnya). Pendek kata, kamu bisa belajar banyak hal dari berbagai genre game. Asalkan yang kamu ambil sisi positifnya, dan bukan sisi negatifnya.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar